Menyikapi Tantangan Media Sosial: Mahasiswa KKN-T dan Dosen Sistem Informasi dari Alma Ata Menyelenggarakan Sosialisasi Penanggulangan Berita Palsu di Pringgading Guwosari Bantul

Menyikapi Tantangan Media Sosial: Mahasiswa KKN-T dan Dosen Sistem Informasi dari Alma Ata Menyelenggarakan Sosialisasi Penanggulangan Berita Palsu di Pringgading Guwosari Bantul

Dalam upaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan media sosial yang aman dan sehat, kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Tematik (KKN-T) dari Universitas Alma Ata Yogyakarta, yang berbasis di Pringgading Guwosari Bantul, menyelenggarakan kegiatan sosialisasi pencegahan berita palsu di Pendopo Pak Kayoen RT 3 Pringgading pada Jumat (8/3/2024).

Eko Setiawan, S.Kom., M.Kom., seorang Dosen Program Studi Sistem Informasi dari Universitas Alma Ata Yogyakarta, menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut. Acara ini dihadiri oleh masyarakat dan anggota karang taruna dusun Pringgading, Guwosari, Pajangan, Bantul.

Eko Setiawan menyoroti pentingnya kecerdasan dalam mengonsumsi dan menyebarkan informasi, mengingat adanya data yang menunjukkan bahwa ada 11.356 kasus isu berita palsu yang dilaporkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dari Agustus 2018 hingga Maret 2023.

“Sebelum membagikan informasi, sebaiknya kita melakukan verifikasi terlebih dahulu, atau ‘verifikasi sebelum berbagi’,” tegas Eko. Dia juga menegaskan bahwa penyebaran berita palsu dapat melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Eko menyadari bahwa dampak dari penyebaran berita palsu dapat sangat merugikan. Informasi yang tidak terverifikasi dapat menyebabkan ketidakpastian dan kebingungan. Oleh karena itu, Eko menekankan pentingnya bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi, terutama jika asalnya tidak jelas.

“Jangan terjebak dalam menyebarkan berita palsu, karena seringkali judulnya terlalu sensasional dan tidak masuk akal,” imbau Eko.

Penelitian menunjukkan bahwa berita palsu paling sering disebarkan melalui grup WhatsApp keluarga. Oleh karena itu, Eko mendorong masyarakat untuk lebih waspada dan kritis terhadap informasi yang mereka terima, serta aktif dalam memerangi penyebaran berita palsu.

Open chat