Launching Literasi Digital Oleh Pemerintah Republik Indonesia

Launching Literasi Digital Oleh Pemerintah Republik Indonesia
Literasi Digital

Literasi Digital

Pada hari Kamis tanggal 20/05/21, Kementerian Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan peluncuran Program Literasi Digital Nasional dengan tema “Indonesia Makin Cakap Digital” yang dihadiri oleh Presiden Jokowi bersama Menteri Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Johnny G Plate, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, serta Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim selain itu juga acara ini diikuti masyarakat dari 514 kabupaten dan kota di 34 provinsi Indonesia. Kegiatan ini telah disiarkan langsung di 16 TV nasional dan swasta diantaranya RCTI, Metro TV, Kompas, Berita Satu, TV One, Net, TVRI, SCTV, Indosiar, CNN Indonesia, Trans TV, Trans 7, MNC, ANTV, Global TV, dan iNews serta live streaming di platform Kementerian Kominfo dan Siberkreasi.

Presiden Jokowi dalam sambutannya menyampaikan, adalah kewajiban kita bersama untuk terus membanjiri ruang digital dengan konten positif, kita harus meningkatkan kecakapan digital masyarakat agar mampu menciptakan lebih banyak konten-konten kreatif yang menyejukkan dan membawa perdamaian, Internet harus mampu meningkatkan produktifitas masyarakat dan membuat UMKM naik kelas.

Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama mitra jejaring GNLD Siberkreasi berupaya membangun strategi dalam memaksimalkan literasi digital, yaitu dengan menyusun sebuah Peta Jalan Literasi Digital periode 2021-2024. Peta tersebut terdiri dari empat kerangka yang meliputi Digital Skills, Digital Safety, Digital Ethics, dan Digital Culture, serta tiga kerangka dalam menyusun program untuk tiga komponen masyarakat, yaitu: Digital Society, Digital Economy, dan Digital Government. Kerangka ini kemudian diturunkan menjadi program literasi digital yang bertujuan membuat masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi dan media digital di tingkat dasar, madya, dan mahir, serta tidak melupakan juga kelas literasi digital untuk masyarakat inklusif.

Menurut Paul Gilster dalam bukunya yang berjudul Digital Literacy (1997), literasi digital diartikan sebagai kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk dari berbagai sumber yang sangat luas yang diakses melalui piranti komputer.Bawden (2001) menawarkan pemahaman baru mengenai literasi digital yang berakar pada literasi komputer dan literasi informasi. Literasi komputer berkembang pada dekade 1980-an, ketika komputer mikro semakin luas dipergunakan, tidak saja di lingkungan bisnis, tetapi juga di masyarakat. Namun, literasi informasi baru menyebar luas pada dekade 1990-an manakala informasi semakin mudah disusun, diakses, disebarluaskan melalui teknologi informasi berjejaring. Dengan demikian, mengacu pada pendapat Bawden, literasi digital lebih banyak dikaitkan dengan keterampilan teknis mengakses, merangkai, memahami, dan menyebarluaskan informasi.

“Digital skill berkaitan dengan kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras, perangkat lunak serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari. Digital culture merupakan bentuk aktivitas masyarakat di ruang digital dengan tetap memiliki wawasan kebangsaan, nilai-nilai Pancasila, dan kebhinekaan. “Dasarnya adalah banyak masyarakat yang merasa ruang digital tidak ada aturannya, berbeda ketika di ruang fisik yang memiliki tata krama. Kita ingin tumbuhkan kembali bahwa ruang digital dan fisik tidak berbeda,” Digital ethics adalah kemampuan menyadari mempertimbangkan dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari. terakhir digital safety, sebagai kemampuan masyarakat untuk mengenali, menerapkan, meningkatkan kesadaran perlindungan data pribadi dan keamanan digital.

Kelas pelatihan literasi digital “Indonesia Makin Cakap Digital” terbuka bagi masyarakat luas secara gratis di sepanjang tahun ini dan tahun-tahun berikutnya. Melalui kelas-kelas ini, masyarakat dapat mengembangkan literasi dan kecakapan digital di tingkat dasar, seperti diantaranya fotografi dan videografi, media sosial, public speaking, Tangkas Digital dan Tular Nalar bersama Google, copy writing, digital marketing, privasi digital dan keamanan siber, serta materi lainnya.

0 Comments

Leave a reply

Open chat